Kebakaran hutan di Tanjungpinang (Foto: HaluanMedia.com)
TANJUNGPINANG, HALUAN MEDIA - Sepanjang bulan Maret
ini, sudah 11 kali terjadi kebakaran hutan di seluruh wilayah
Tanjungpinang. Terakhir, Minggu (10/3) siang, api melahap sekitar 1,2
hektar kawasan hutan di depan Perumahan Bukit Raya, Jalan Ganet di KM 12
Tanjungpinang.
Kebakaran tersebut juga meludeskan pondok milik Ari (30) yang
mengakibatkan taksiran kerugian sampai Rp 9 juta. Tiga unit mobil
kebakaran Pemko Tanjungpinang langsung diturunkan ke lokasi kebakaran.
Ari yang merupakan penjaga lahan di kawasan itu mengatakan, saat
terjadi kebakaran dirinya tengah tidak berada di tempat, dan pondok
dalam keadaan kosong karena ditinggal bekerja.
“Saat kejadian, saya sedang bekerja mencari barang bekas di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Ganet yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. Saya
baru tahu lahan dan pondok terbakar dari kawan sekerja yang kebetulan
lewat di lahan yang terbakar itu,” kata Ari.
Setelah itu, lanjut Ari, dia langsung mendatangi lokasi. Dia pun
sempat berusaha memadamkan api di sekitar pondoknya dengan alat
seadanya. Tapi api makin membesar dan merembet pula ke area yang lebih
luas karena saat kejadian angin sedang kencang.
“Saya langsung ke tempat pemadam kebakaran yang berada di Terminal
Sei Carang di Bintan Centre memberitahukan kepada petugas di sana. Kalau
asal apinya, saya juga tidak tahu. Yang jelas, waktu saya tinggal, tak
ada api atau kegiatan pembakaran di sekitar sini,” ujar Ari.
Sementara itu Danton Pemadam Kebakaran Kota Tanjungpinang, Anton
mengatakan, kebakaran hutan ini merupakan yang ke-11 kalinya terjadi di
Tanjungpinang selama bulan Maret ini. Semua yang terbakar adalah kawasan
hutan. Menurutnya, 11 peritiwa kebakaran itu terjadi, baik yang disengaja dibakar dan juga karena kelalaian dari masyarakat.
“Kebakaran ini sudah 11 kali, penyebabnya ada yang disengaja dan ada
juga yang karena kelalaian dari masyarakat dengan membuang puntung rokok
ke hutan” katanya.
Anton mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar lahan untuk
perkebunan, serta jangan membuang puntung rokok ke dalam hutan, karena
saat ini sedang dalam keadaan kemarau.
“Sejak Imlek cuaca di Kota Tanjungpinang ini sangat panas terik dan
tidak ada turun hujan. Oleh karena itu jangan membuka lahan perkebunan
dengan membakar,” katanya.
Sumber: http://haluanmedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar