Rabu, 13 Maret 2013

Sepanjang Maret 11 Kali Kebakaran Hutan di Tanjungpinang


  
kebakaran hutan
Kebakaran hutan di Tanjungpinang (Foto: HaluanMedia.com)

TANJUNGPINANG, HALUAN MEDIA - Sepanjang bulan Maret ini, sudah 11 kali terjadi kebakaran hutan di seluruh wilayah Tanjungpinang. Terakhir, Minggu (10/3) siang, api melahap sekitar 1,2 hektar kawasan hutan di depan Perumahan Bukit Raya, Jalan Ganet di KM 12 Tanjungpinang.
Kebakaran tersebut juga meludeskan pondok milik Ari (30) yang mengakibatkan taksiran kerugian sampai Rp 9 juta. Tiga unit mobil kebakaran Pemko Tanjungpinang langsung diturunkan ke lokasi kebakaran.
Ari yang merupakan penjaga lahan di kawasan itu mengatakan, saat terjadi kebakaran dirinya tengah tidak berada di tempat, dan pondok dalam keadaan kosong karena ditinggal bekerja.
“Saat kejadian, saya sedang bekerja mencari barang bekas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ganet yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. Saya baru tahu lahan dan pondok terbakar dari kawan sekerja yang kebetulan lewat di lahan yang terbakar itu,” kata Ari.
Setelah itu, lanjut Ari, dia langsung mendatangi lokasi. Dia pun sempat berusaha memadamkan api di sekitar pondoknya dengan alat seadanya. Tapi api makin membesar dan merembet pula ke area yang lebih luas karena saat kejadian angin sedang kencang.
“Saya langsung ke tempat pemadam kebakaran yang berada di Terminal Sei Carang di Bintan Centre memberitahukan kepada petugas di sana. Kalau asal apinya, saya juga tidak tahu. Yang jelas, waktu saya tinggal, tak ada api atau kegiatan pembakaran di sekitar sini,” ujar Ari.
Sementara itu Danton Pemadam Kebakaran Kota Tanjungpinang, Anton mengatakan, kebakaran hutan ini merupakan yang ke-11 kalinya terjadi di Tanjungpinang selama bulan Maret ini. Semua yang terbakar adalah kawasan hutan. Menurutnya, 11 peritiwa kebakaran itu terjadi, baik yang disengaja dibakar dan juga karena kelalaian dari masyarakat.
“Kebakaran ini sudah 11 kali, penyebabnya ada yang disengaja dan ada juga yang karena kelalaian dari masyarakat dengan membuang puntung rokok ke hutan” katanya.
Anton mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar lahan untuk perkebunan, serta jangan membuang puntung rokok ke dalam hutan, karena saat ini sedang dalam keadaan kemarau.
“Sejak Imlek cuaca di Kota Tanjungpinang ini sangat panas terik dan tidak ada turun hujan. Oleh karena itu jangan membuka lahan perkebunan dengan membakar,” katanya.

Sumber: http://haluanmedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar