Dampak Pemanasan Global di Indonesia akibat suhu bumi yang terus meningkat, terasa sangat mengkhawatirkan karena bisa mengancam ketahanan pangan kita. Laporan dari Bank Dunia menyatakan, bahwa Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, termasuk kekeringan yang berkepanjangan dan banjir yang bisa mengancam ketahanan pangan Indonesia. Pemanasan global dapat meningkatkan suhu bumi, memperpendek musim hujan dan meningkatkan curah hujan sehingga menyebabkan penurunan yang signifikan dalam hasil padi.
Suhu rata-rata global pada permukaan bumi saat ini telah meningkat 0,74 – 0,18 derajat celcius akibat meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca dan penebangan hutan secara liar. Penebangan hutan secara liar mengakibatkan bencana banjir dan longsor melanda di sebagian wilayah di Indonesia. Padahal, pepohonan di hutan sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak pemanasan global, karena pohon berguna untuk mitigasi (mengurangi) kadar karbondioksida (CO2) yang ada di bumi. Nilai wajar dari CO2 adalah 0,1% di bumi ini, tetapi tahun 2010 lalu, kadar CO2 di atmosfer bumi sudah mencapai 0,3%.
Melihat kondisi seperti ini, Cipaganti Group pun ikut berperanserta mengurangi dampak pemanasan global dengan menggelar kegiatan penanaman pohon di Gunung Puntang Pangalengan Jawa Barat. Penanaman 5.000 (lima ribu) bibit pohon menjadi bentuk partisipasi dan simbolisasi Cipaganti Group dalam melakukan konservasi sebagai upaya serta peran dalam mendukung pelestarian lingkungan. Dengan menggunakan bibit trembesi guna mengurangi tingkat emisi CO2, dipilihnya pohon trembesi  karena mempunyai daya serap CO2 tertinggi dari pohon lainnya dimana akarnya tidak merusak permukaan jalan. Dengan tema “One Car One Tree” Cipaganti Group memaknai konsep ini sebagai bentuk realisasi perusahaan yang berlatar belakang transportasi terhadap kepedulian lingkungan dimana setiap unit Cipaganti sudah lulus uji emisi serta ramah lingkungan.Acara diselenggarakan pada tanggal 20 November 2011 ini di hadiri oleh Bupati Kab. Bandung Bpk. H. Dadang Nasser.
CEO Cipaganti Group, Andianto Setiabudi mengatakan,  “Cipaganti core bisnisnya adalah transportasi, tentunya menggunakan banyak sekali kendaraan dalam bisnisnya setiap hari. Salah satu kegiatan CSR kita adalah memperhatikan lingkungan karena dengan banyaknya kendaraan yang beroperasi di seluruh Jawa, Bali dan Kalimantan sedikit banyak telah menyumbangkan polusi. Nah, untuk mengimbanginya diperlukan sebuah tindakan positif dan aktif untuk memberikan perimbangan dalam ekosistem kita. 5000 pohon ini sebagai langkah awal dari kepedulian Cipaganti Grup terhadap lingkungan”.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pohon trembesi yang ditanam di atas lahan satu hektar dapat menghasilkan 0,6 ton oksigen (O2) yang mampu memenuhi kebutuhan oksigen untuk 1.550 orang per hari. Trembesi juga unggul dalam menanggulangi banjir sebab mampu menyimpan 900 meter kubik air tanah per tahun dan mampu menyalurkan (mentransfer) 4.000 liter air per hari..
Selain sebagai peneduh pohon trembesi dewasa dapat menyerap 28 ton CO2 (carbon dioxide) setiap tahun, sangat jauh di bandingkan pohon lain yang hanya menyerap co2 sekitar satu ton pertahun.


Sumber: http://rakafm.co.id