Kerusakan
hutan di Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya di hutan
konservasi disebabkan aksi perambahan dan penebangan liar. Luas hutan
konservasi yang mencapai 37 persen dari luasan wilayah hutan di Konawe
Selatan, mencapai 80,415, adalah salah satu jenis hutan yang mendapat
perhatian atas kerusakan tersebut.
Balai Konservasi Sumber Daya
Alam (BKSDA) Sultra yang menjadi penanggungjawab atas perlindungan
melakukan koordinasi lintas sektoral dengan menggelar rapat pembahasan
rencana pengelolaan jangka menengah kedua (RPJM II) Suaka Margasatwa di
Konawe Selatan.
Dalam pertemuan itu terungkap, kurangnya
penjagaan hutan konservasi dan hutan lindung lainnya, di Konawe Selatan
akibat minimnya jumlah petugas lapangan yang aktif memonitoring hutan.
Selain itu, juga anggaran untuk pengawasan masih sangat terbatas,
termasuk kerusakan hutan ini bukan saja masyarakat yang turut, tetapi
ada oknum-oknum petugas dan para cukong.
Untuk menghentikan
kerusakan hutan konservasi yang semakin meluas itu, pihak BKSDA
menawarkan bentuk kerjasama, termasuk saran-saran dari pemerintah
Kabupaten, dan jajaran penegak hukum di Konawe Selatan.
"Kami
mengakui, dengan keterbatasan petugas lapangan, termasuk anggaran,
penjagaan hutan di Konawe Selatan belum maksimal. Karena itu melalui
RPJM II ini kami meminta masukan dan saran atas terciptanya hutan
lestari di Konawe Selatan,"ujar Sakrianto Djawie, Kepala Seksi
Konserveasi Wilayah II BKSDA Sultra, kemarin.
Menurut
Sakrianto, hutan konservasi di Konawe Selatan terbagi dalam empat
bagian yakni Suaka Marga Satwa Tanjung Peropa, Tanjung Amolengu,
Tanjung Batikolo dan TN Rawa Aopa Watumoahai. Hutan konservasi ini dapat
terjaga dengan baik, bila seluruh stakeholder terlibat dalam melakukan
perlindungan dan menjaga dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
"Kerjasama semua pihak sangat penting dalam rangka menjaga hutan yang
ada di Konawe Selatan," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris
Kabupaten Konsel H Sardjun Mokke yang membuka rapat pembahasan RPJM II
Suaka Marga Satwa Tanjung Batikolo mengakui, jika kawasan konservasi
yang ada di Konsel sudah terjamak oleh orang-rang yang tidak
bertanggungjawab. "Untuk itu kepada semua peserta memberikan masukan,
termasuk turutserta dan mensosialisasikan menjaga hutan di Konawe
Selatan," ujarnya.
Source : http://www.jpnn.com
ini fotonya di ambil tahun berapa ya ?
BalasHapus